Kontekstualisasi dan Implementasi Teologis Salam Horas dan Shalom dalam Persekutuan Gereja Batak Toba
DOI:
https://doi.org/10.55199/jd.v5i1.98Kata Kunci:
Horas, Shalom, Batak Toba Church, Contextualization, CultureAbstrak
Salam merupakan bagian penting dalam budaya dan agama, termasuk horas dalam budaya Batak Toba dan shalom dalam Kekristenan. Horas bukan sekadar sapaan, tetapi juga doa dan harapan akan kesejahteraan serta semangat hidup, sementara shalom menekankan damai sejahtera yang berasal dari Allah. Penelitian ini menganalisis bagaimana kedua salam ini dipahami dan diterapkan dalam gereja Batak Toba melalui pendekatan hermeneutika kontekstual. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menemukan bahwa horas dapat dipertahankan sebagai identitas budaya tanpa bertentangan dengan nilai Kekristenan, selama maknanya dikontekstualisasi dengan shalom. Gereja Batak Toba dapat mengadopsi keduanya secara harmonis, menunjukkan bahwa iman dan budaya dapat berjalan berdampingan tanpa harus saling meniadakan.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Bonnarty Silalahi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.